Meninggalnya KH Nawawi Marfu
Ponpes Hidayatullah, Martapura - Keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatullah khususnya dan masyarakat Kota Martapura umumnya, benar-benar kehilangan seorang tokoh ulama kharismatik. Namun ada satu pesan yang diingat betul oleh santri beliau.
Wafatnya Tuan Guru Besar KH Nawawi Marfu di usia 95 tahun, Sabtu (28/12) pukul 07.00 pagi, membuat bumi Serambi Mekkah kehilangan seorang rujukan dalam bidang Ilmu Fiqih dan Ilmu Alquran, karena beliau adalah seorang yang hafiz Alquran, Fuqaha dan Ahlullah (Ahli Alquran).
Apalagi Ulama yang dikenal wara dan tawadhu ini, merupakan salah seorang dari Tiga Serangkai pendiri Pondok Pesantren Hidayatullah Martapura, di mana dua Tuan Guru Besar pendiri lainnya, yakni KH Hasyim Mochtar El Husaini (Muhadditsin/Ahli Hadits) dan KH Nasrun Thohir (Ahlullah/Ahli Alquran) telah wafat lebih dulu.
Semasa hayat, Tuan Guru KH Nawawi Marfu telah mengabdikan diri mengajar di Pondok Pesantren Hidayatullah Martapura. Sedangkan di rumah beliau kerap diminta untuk memberikan pengesahan/ijazah hafal Alquran oleh para ulama maupun para tahfizul Quran dari berbagai lulusan pondok pesantren.
Keseharian beliau sangatlah kasih sayang kepada sesama, tidak terkecuali kepada orang tua, pemuda maupun anak kecil. Bahkan beliau hampir-hampir tidak pernah menolak siapa pun yang datang berhajat untuk keperluan berbagai kebaikan apa pun.
Perwakilan Keluarga Besar sekaligus alumni Pondok Pesantren Hidayatullah, Fauzan Asniah, SHI menuturkan, wafatnya Tuan Guru Besar KH Nawawi Marfu sudah tentu membuat keluarga besar Ponpes Hidayatullah sangat berduka.
"Beliau (KH Nawawi Marfu) adalah salah satu dari Tiga Serangkai pendiri Ponpes Hidayatullah. Sepeninggal beliau sekarang, itu berarti Tiga Serangkai Pendiri Ponpes Hidayatullah sudah tiada. Bagi kami sangat sulit mencari pengganti sosok guru-guru kami yang mulia itu. Guru-guru kami, almarhum KH Hasyim Mochtar, KH Nasrun Thohir dan KH Nawawi Marfu adalah tiga tokoh ulama yang sangat wara, tawadhu serta mewakili keahlian pada bidang masing-masing," ungkap Fauzan.
Satu hal yang tak pernah dilupakan dari sosok KH Nawawi Marfu, menurut Fauzan, beliau selalu memberikan nasihat-nasihat yang luar biasa. Salah satu nasihat atau pesan beliau yang selalu disampaikan kepada para santri maupun siapa saja yang berkesempatan silaturrahmi adalah beliau mengajarkan doa untuk kesehatan lahir dan bathin.
"Doa yang selalu beliau ajarkan adalah Allahumma inna nasalukal ‘afwa wal ‘afiyah, wal mu’afaatad daaimah, fiddiini waddunya wal akhirah. Doa tersebut doa memohon kesehatan badan lahir dan bathin kepada Allah Subhanahuwa Ta'ala. Karena menurut beliau, jika badan sehat lahir dan bathin, maka ibadah pun mudah dilaksanakan," ungkap Fauzan menirukan pesan dari KH Nawawi Marfu.
Sebagaimana diberitakan Radar Banjarmasin kemarin, sebelum meninggal di usia 95 tahun, KH Nawawi sebelumnya tidak pernah mengalami sakit parah. Sampai menjelang subuh pada hari wafatnya, KH Nawawi Marfu pun sempat mengambil wudhu untuk melaksanakan salat subuh. Namun saat itulah badannya terasa lemah dan selanjutnya oleh anak-anaknya langsung dibawa ke kamar tidurnya untuk dibaringkan. “Saat dibaringkan tersebut beliau sempat batuk dan minum air, selanjutnya perlahan mulai tidak ada lagi,” ujar puteranya H Basirullah mengungkapkan.
Sementara itu, ungkapan duka cita mendalam juga datang dari Bupati Banjar yang juga sebagai Sultan Banjar, H Khairul Saleh. "Kami juga sangat kehilangan dengan wafatnya Guru Tuha, Tuan Guru Besar kita KH Nawawi Marfu. Beliau adalah sosok Tuan Guru yang sangat wara dan sangat tawadhu. Karenanya, Kesultanan Banjar telah memberikan gelar kepada beliau sebagai Tuan Guru Besar," ungkap Khairul Saleh.
Khairul Saleh juga menyebutkan, sangat banyak teladan yang bisa dipetik dari sosok keulamaan KH Nawawi Marfu. "Selain memiliki ilmu agama yang sangat mendalam, beliau juga memiliki sifat yang sangat pemurah, lemah lembut dan kasih sayang. Jadi, kita semua memang sudah sepatutnya merasa kehilangan. Semoga beliau mendapatkan rahmat yang berlimpah dari Allah subhanahu wata'ala. Dan mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dari Allah," pungkasnya.